Rumah knis
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Malam ini lalu lintas begitu padat
Ku temui gerumunan pada banyak titik
Baik yang bersembunyi di balik jas hujan maupun di bawah atap besi berjalan
Semua pendatang hanya pergi berlalu
Sepertinya banyak orang mengarah pada jalan pulang
Entah untuk apa atau siapa yang menunggu
Hingga tampak berang dengan beradu suara
Dan lupa akan basahnya tubuh
Memandangi setiap kali lampu berwarna ceri tengah mendapat giliran
Ronanya membias karena air hujan yang mengepunginya
Semua patuh menunggu dihadapannya
Meski dengan riuh cerca di kepala
Aku berpikir, apa yang bisa aku lakukan?
Saat lampu tak bergerak
Juga dengan jari mengeriput
Hingga wajah yang terbasuh berulang
Dengan helaan nafas ku coba nikmati sekitar
Tepat di arah tenggaraku, saling berpeluk dan cerita hujan di lain hari dengan suka cita
Sedikit bergeser ke arah timur, tengah mengamankan sekotak makanan dibalik bungkus plastik yang naasnya tak halau dingin
Juga dari arah baratku, sepaket keluarga cemara dengan wanita yang mengusahakan diri agar hujan tak menyentuh sang Putri
Sementara dari utara, seorang Bapak yang terhentak karena batuk tak berkesudahan di balik tubuh bungkuknya
Ada pula wanita duduk di balik kemudi dengan aman dari derasnya namun tetap basah karena berair mata
Sialnya pengemudi lainnya tak dapat kulihat
Bersembunyi dengan kenyamanan tanpa rintik
Potongan film diberbagai masa terefleksikan
Aku pernah melihat film itu
Aku tengah berlindung di balik perisai hidupku
Meski terbungkus plastik dan terhalang helm
Namun kehangatannya menyelimuti
Terlebih kaitan tanganku yang menjulur padanya tak terlepaskan
Dan senandung masa depan terdengar tak berakhir
Diselingi tawa yang juga bisaku nikmati dari kejauhan
Pada spionmu yang membantuku
Getaran tubuh
Hingga detak jantung yang samar terasa
Aku pernah melihat film itu
Kepungan rintik di jam makan siang
Tanpa ragu kita mengurai semua dengan tawa
Meski dengan tubuhku sedikit memeluk harta karun yang menjadi alasan kita kali ini
Aku pernah melihat film itu
Mendengar keluhan tubuhmu yang terlalu sering dihantam dingin
Mengusahakan sampai tujuan meski suara lelahmu terdengar hingga bergerak tubuhmu
Menepuk tubuhmu dari belakang adalah hal yang ku bisa
Menikmatimu dari belakang adalah hal yang ku tak bisa lakukan kembali
Aku pernah melihat film itu
Saat ini aku membenci akhirnya
Lalu memecah dan lepas
Hujan merangkul dan bisikan tabah
Sembari melanjutkan perjalanan yang tak lagi miliki tuju
Kehilangan
kenangan masa lalu
kepergian
kesedihan
perayaan duka
perjalanan emosi
poem
puisi
puisi kehampaan
puisi keputus asaan
puisi penuh makna
Renungan Hidup
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar