Cerpen : Ada luka di balik kata PAHAM
Sore itu segerombolan remaja tengah membelah kota. Dua diantaranya sedang berbincang dengan raut yang bahagia. Sesekali diselingi suara tertawa. Mereka tengah menceritakan mengenai bagaimana lucunya dunia ini. Bahasan yang umum dibincangkan oleh para karyawan kota kota besar. "Hai Dimas, kau tahu tidak siang tadi rasanya sungguh berat?" tanya Nina dari posisinya yang kini tepat dibelakang Dimas yang mulai merubah raut wajah tanpa diketahui oleh gadis tersebut. "Ada apa?" "Siang tadi aku di tegur karena pemasukan perusahaan mulai turun bulan ini. Marketing Credit lagi marketing Credit lagi, sepanjang rapat tadi itu saja yang dibahas. Padahal tim Corporate juga lelang ada disana. Curang bukan? Sepertinya GM kita memang sensi sama timku." keluh Nina "Bukankah justru bagus? Secara tidak langsung, GM ingin mengoptimalkan divisi Credit karena beliau tahu potensi yang kalian punya sangatlah besar." Nina yang mendengar jawaban tersebut mulai membuat