Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Bait permohonan maaf

Sebuah keputusan tercipta Untuk lengkapi jejak sebelumnya Bukan untuk menghilang atau menggantikan Percayalah , ini bait keseriusanku Ke khawatiran akan tidak mampu Tapi tetap memilih untuk melanju Sebab egois ini meramu Dengan impian yang semakin terlihat semu Maaf,  atas maaf yang akan ku sampaikan nanti Bukan aku lupa bagaimana caranya untuk menggenggam Hanya ingin terbiasa untuk menyendiri,  kembali seperti itu Maaf,  atas perkara yang belum selesai Ku janjikan pada pekan lalu akan benar-benar usai Tapi nyatanya belum tuntas bahkan hingga usang sekali Pada bait pertama akan masih menjadi beban tersendiri

Rabu dan kabar si rindu

Aku dan rindu memang selalu beriringan Karena pembahasan rindu sering ku senandungkan Mengenai si penunggu hati Yang mensesakkan dada Tidak,  ini bukan bait kesedihan Hanya penggambaran riuh nya suasan Dimana ruang lapang namun berbatasan Tidak,  itu tidak buruk, percayalah Rabu, tepat pada hari itu Ada rindu di hadapanku Tak bisa ku lepaskan pandang Nikmati rindu tanpa pembahasan berat Pertemuan itu bukan sebagai peruntuh batas Karena jauh atau bertemu pandangan akan tetap sama Hanya sebagai pemberi kabar Bahwa si rindu baik saja Sama seperti aku di hari itu Rabu, tepat pada hari itu Kepada Si rindu perusak keheningan Terimakasih Waktu singkatmu sudah ku rekam dalam -  dalam Lain waktu jangan lupa untuk menontonnya bersama Sambil menghapus air di pipi

Masih tentangmu, kau rindu

Judul utama masih tentang rindu Juga dengan sakit sebagai teman sejati Lalu sempat berpapasan dengan senang Satu kata untuk berbagai rasa, itu kau,  rindu Pada sub pertama yaitu, sakit Bersyukur ku dapat rasakannya Sakit yang disebabkan senyum kehangatan  Kepadamu dan dia yang tak ku tahu namanya, terimakasih  Sakit ini dapat menjadi pendekatku pada Tuhan Tuhan mungkin saat itu juga beriku senyuman hangat, lebih daripada mu Sub ke dua mengenai rasa senang Melihatmu di sebrang kolidor Yang sibuk membaca di tengah ramai Beberapa kali memperbaiki letak kacamata dengan jari telunjuk Begitu damai Kau terlihat sehat, seperti biasa Tibalah dimana sakit tak hinggap dan senang tak lagi ada Untuk kilometer  yang tak dapat ku hitung Catatan sakit kini berubah menjadi senang, untukmu tak apa, aku hanya inginkanmu,  tak peduli dengan siapa Dan catatan senang kemarin kini menjadi pilu diingat Hanya sesal Tak sapa, tak miliki keberanian Karena kesempatan selalu

Keluhan rindu hari ini

Ada apa dengan rindu? Rasa sepi nyata karenanya Ada apa dengan rindu?  Harapan dan doa menjadi burung-burung gereja di seperempat petang Ada apa dengan rindu?  Rutukan dan emosional lahir tiap jarum jam tua ruang tamu bergerak Ada apa dengan rindu?  Mosturizer alami berasal dari apa yang ter tahan dipelupuk mata hasil hubungan pikiran dan hati yang selaras Untuk ini Ada apa dengan rindu?  Maaf,  tertahan begitu saja  tepat di ujung bibir entah apa alasannya

Pembahasan berat bulan ini

Prihal sebuah tanggung jawab Bukan berarti dia yang bisa menjawab semua keluhan Tapi dia yang bisa bekerja jujur Jujur pada Tuhannya bahwa amanahnya telah di laksanakan sesuai Jujur pada rakyat atas apa yang telah Ia sorakan mampu dia tepati Dan jujur pada diri sendiri bahwa semua yang Ia kerjakan tulus tanpa ada pengharapan yang tak pantas dan tak dipantaskan Kepadamu dan mereka replika malaikat bernafsu besar. Sedikit aku berharap, akan ada kejujuran di balik jubah kebesaranmu kelak. Karena kami rindu akan jujur lebih dari rindu dilan pada gadis sederhana di novel

Judulnya singkat bahkan tak ada

kau lelah akan bosan?  Bila kau tidak menginginkannya,  cukup denganku.  Sesingkat itu jawabannya sama seperti puisi ini Terlebih alasan rasa ini ada