Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Malamku bercerita

Malam...  Malam ...  Malam Beberapa malam yang berlalu cepat Pada suasana yang sama Antara alam dan hati yang tenang Hirup satu-dua dan seterusnya Wangi seperti biasa Nalarku menyimpan aromamu Tanpa sadar, aku lebih dari sekedar bernafas Kamu tak berwajah bahagia,  aku tahu Saat ini kamu butuhkan pendengar, itu aku Dengan posisi tak saling berhadap kau sekedar berbicara apapun itu, aku memahaminya Lalu pada penghujung jalan aku selalu tersenyum, kamu tak melihatnya - selalu Sesekali kau berseringai dan ciptakan momen yang ingin selalu ku putar Tanpa sadar kembali nalarku menyimpan semua Hingga aku mengetahui alur cerita leluconmu Tenang saja,  aku akan selalu tertawa  Lalu -  dari bagian termanis Nalarku memutar ulang  Dan aku selalu tertawa Dimana waktu perputaran tepat di tengah gelap Entah berapa bait lagi berisikan tentangmu Mengenai dirimu saat ini, bukan mengenang Meski takut, aku berusaha tetap sama Menjadi seorang pendengar baik dan pemberi senyum t

Ketidak nyamananku

Aku dengan ketidak nyamananku Berdiri di atas panggung Namun enggan untuk bersua Sekedar menunduk, takut tuk angkat kepala Aku dengan ketidak nyamananku Memisahkan pasir dan biji selasih menjadi pilihanku Akal ku tak sampai bila menyentuh lainnya Itu yang mereka katakan, dan aku yang mengiyakan Mereka dengan alasan ketidak nyamananku Mereka yang menjadi alasan ketidak nyamananku Mereka yang melarutkanku dalam rasa ketidak nyamananku Merekalah yang perkenal ku dengan rasa ketidak nyamananku