Lentera dan sang bocah kesepian
Abadi sinarnya, rasanya
Hanya nyatanya, tak sedemikian
Bukan angin yang matikan
Bukan pula tangisan langit
Hanya lentera kini semakin tertutup rapat
Udara untuk sang keabadian menipis dan tak tersisa
Singkatnya demikian
Sang bocah kesepian tak lagi dapatkan tawanya
Untuk lentera, bersiap dikubur
Dan terkubur
Rambu kuning tlah menanti di depan
Namun sang bocah tak kunjung berhenti memeluk
Meski remuk
Tak apa
Asal ada yang dapat di sentuhnya, asal tidak benar-benar lenyap
Meski remuk
Tak apa
Asal ada yang dapat di sentuhnya, asal tidak benar-benar lenyap
Sedih:(((
BalasHapus